Cerpen iseng [ Part 4 ]
Hubungan kami semakin erat dan kami sering bertemu walau hanya diam di kedai susu murni tapi rasanya lebih dari apapun. Entah karna aku terlalu senang ada wanita yang mengajak aku untuk ngobrol atau apalah aku pun tak mengerti. Setiap hari kami "sms-an" dan aku pun selalu menanyakan tentang keadaanya, sekedar menanyakan "heh hime udah makan? gimana kerjanya? jangan lupa makan ya". Dia pun mulai sering menunjukan rasa carenya kepadaku mulai dari dia yang sms terlebih dahulu dan lainnya.
Hari demi hari dilalui , tiba tiba dia mengeluarkan kata "say , sayang , darling , dll". Sedikit aneh tapi aku mulai sadar wanita ini memang menyukaiku dan aku masih binggung akan semua ini ! Ya bagaimana tidak , disaat aku sedang dekat dengan seorang wanita datang wanita yang memang benar - benar menunjukan rasa sayangnya padaku. Ketika aku akan memilih salah satu jalan ini selalu muncul rasa ragu, aku hanya sedikit takut memilih jalan yang salah. Akhirnya ku memutuskan untuk menjalani apa yang sudah ku jalani , yaitu sama - sama dekat dengan kedua wanita ini sebagai teman.
Sekian lama kami saling mencoba pahami karakter masing - masing dan membuat komitmen. Memang komitmen yang sangat sederhana tapi aku pikir ini salah satu cara untuk aku tau bahwa jalan yang ku pilih tidak salah. "gw gamau pacaran cuman main - main doang ! udah cape gw dimainin terus pengen serius aja. makanya gw kadang cuek itu pengen ada yang ngerti tentang diri gw bukan hal lainnya." ujarku , "iya gw sama udah cape ketemu cowo cowo brengsek. gw juga pengen cari dan yang serius." ujarnya.
Dalam tahap ini kami coba cari kesamaan dan memang kami punya banyak kesamaan mulai dari kelakuan dan lainnya. Sedikit demi sedikit aku mulai membuka hati untuknya dan merasa nyaman , wanita ini pun aku pikir merasakan hal yang sama. Aku pun berfikir mungkin wanita ini yang selama ini ku cari, aku sangat kagum dengan karakternya. Dia pekerja keras , mengerti orang lain , selalu ceria , gigih , dan lainnya. Aku seperti di sihir oleh pribadinya, sungguh tak bisa ku pungkiri lagi aku sangat kagum dengan wanita ini.
Suatu ketika ketika hubungan kami semakin erat , tiba tiba dia memasang "relationship" di akun sosial medianya. Muncul pikiran negatifku, "ah kampret bener - bener ini orang !!! jadi semua ini cuman main - main ?! ahhh sudahlah mungkin memang gw bukan tipenya atau apalah terserah !!!". Amarah , emosi dan lainnya campur menjadi satu, aku tak habis pikir dengan semua ini. Ketika jalan yang ku ambil ini semuanya salah, semuanya hanya bualan ! Akhirnya ku putuskan untuk sedikit menjauh dari wanita ini.
Beberapa hari kami tidak saling kontak dan akhrinya wanita ini mengirimku sms. "Hey gimana kabarnya, sombong amat ga pernah sms" "hahaha baik , kamu gimana? kamu kali yang sombong udah punya pacar baru". Setiap kali ku bahas tentang pacar barunya dia selalu mengalihkan pembicaraan ke lainnya dan dia berkata "maafin aku , aku sayang kamu tapi untuk saat ini aku ga bisa jelasin apa yang sedang terjadi sekarang. aku sayang kamu". Aku mulai binggung dengan ini semua dan mulai berfikir keras apa yang sebenarnya terjadi saat ini tapi aku hanya bisa menjaga diri dan melakukan apa yang biasanya dilakukan dengan wanita ini.
- end part 4 -
Hari demi hari dilalui , tiba tiba dia mengeluarkan kata "say , sayang , darling , dll". Sedikit aneh tapi aku mulai sadar wanita ini memang menyukaiku dan aku masih binggung akan semua ini ! Ya bagaimana tidak , disaat aku sedang dekat dengan seorang wanita datang wanita yang memang benar - benar menunjukan rasa sayangnya padaku. Ketika aku akan memilih salah satu jalan ini selalu muncul rasa ragu, aku hanya sedikit takut memilih jalan yang salah. Akhirnya ku memutuskan untuk menjalani apa yang sudah ku jalani , yaitu sama - sama dekat dengan kedua wanita ini sebagai teman.
Sekian lama kami saling mencoba pahami karakter masing - masing dan membuat komitmen. Memang komitmen yang sangat sederhana tapi aku pikir ini salah satu cara untuk aku tau bahwa jalan yang ku pilih tidak salah. "gw gamau pacaran cuman main - main doang ! udah cape gw dimainin terus pengen serius aja. makanya gw kadang cuek itu pengen ada yang ngerti tentang diri gw bukan hal lainnya." ujarku , "iya gw sama udah cape ketemu cowo cowo brengsek. gw juga pengen cari dan yang serius." ujarnya.
Dalam tahap ini kami coba cari kesamaan dan memang kami punya banyak kesamaan mulai dari kelakuan dan lainnya. Sedikit demi sedikit aku mulai membuka hati untuknya dan merasa nyaman , wanita ini pun aku pikir merasakan hal yang sama. Aku pun berfikir mungkin wanita ini yang selama ini ku cari, aku sangat kagum dengan karakternya. Dia pekerja keras , mengerti orang lain , selalu ceria , gigih , dan lainnya. Aku seperti di sihir oleh pribadinya, sungguh tak bisa ku pungkiri lagi aku sangat kagum dengan wanita ini.
Suatu ketika ketika hubungan kami semakin erat , tiba tiba dia memasang "relationship" di akun sosial medianya. Muncul pikiran negatifku, "ah kampret bener - bener ini orang !!! jadi semua ini cuman main - main ?! ahhh sudahlah mungkin memang gw bukan tipenya atau apalah terserah !!!". Amarah , emosi dan lainnya campur menjadi satu, aku tak habis pikir dengan semua ini. Ketika jalan yang ku ambil ini semuanya salah, semuanya hanya bualan ! Akhirnya ku putuskan untuk sedikit menjauh dari wanita ini.
Beberapa hari kami tidak saling kontak dan akhrinya wanita ini mengirimku sms. "Hey gimana kabarnya, sombong amat ga pernah sms" "hahaha baik , kamu gimana? kamu kali yang sombong udah punya pacar baru". Setiap kali ku bahas tentang pacar barunya dia selalu mengalihkan pembicaraan ke lainnya dan dia berkata "maafin aku , aku sayang kamu tapi untuk saat ini aku ga bisa jelasin apa yang sedang terjadi sekarang. aku sayang kamu". Aku mulai binggung dengan ini semua dan mulai berfikir keras apa yang sebenarnya terjadi saat ini tapi aku hanya bisa menjaga diri dan melakukan apa yang biasanya dilakukan dengan wanita ini.
- end part 4 -
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus