Cerpen iseng [ Part 3 ]

Hari demi hari dilalui , aku pun semakin dekat dengan wanita ini. Senang? mungkin saja tapi pertemanan memang berarti dalam hidupku. Kata teman berarti segalanya bahkan teman pun bisa ku anggap kakak, adik , bahkan keluarga. Aku yang memang sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan sangat senang mendapat teman baru , tidak penting itu wanita atau pria.

Kini handphone ku mulai ada aktifitas sedikitnya , menerima sms dari wanita ini dan setiap ku buka entah mengapa selalu membuatku senyum "mesem-mesem". Rasa apakah ini? ah mungkin ini aku hanya sedikit senang ada wanita yang bisa mengajakku becanda dan sedikit perhatian padaku tapi lebih tepatnya bahasa yang digunakan wanita ini sedikit membuat ku tertawa setiap membacanya. "Bro keur naon?" "Kalem aja sih bro" dan lainnya, dia wanita dan baru kali ini aku menemukan wanita yang se-gaul ini hahaha.

Akal jail ku mulai muncul , ku pinjam smartphone pada temanku dan mulai meng-invite wanita ini melalui "BBM" (blackberry messeger). Pertama aku hanya menanyakan hal - hal kecil layaknya orang yang baru kenal dan benar saja dia sedikit cuek sama dengan pertama kali ku menyapanya. Sedikit demi sedikit ku coba tapi tetap sama dan akhirnya ku menyerah. Aku mulai buka identitas asliku karna sebelumnya aku hanya memakai identitas pemilik smartphone ini, setelah wanita ini sadar dia mulai kesal dan agak sedikit tertawa. "ah jadi ini semua maneh ? ah kampret !" "hahahah iya , nama.asli Rina Destrinia jadi ke Himeyuki Na Na jauh amat bro wkakkakaka" dan kami mulai berbincang seperti biasa.

Entah mengapa sedikit demi sedikit obrolan kami seperti curhat satu sama lain , aku pun tak tau dimana curhat ini dimulai tapi wanita ini sedikit terbuka padaku. Mulai dari masalah keluarga hingga bercerita tentang orang tuanya yang sudah tiada yaitu ayahnya. Saat itu pun aku agak terenyuh dengan kisah hidupnya tapi aku pun merasakan apa yang dirasakannya karna kami punya kesamaan dari cerita hidup kami , aku yang dari lahir tak punya sosok ayah dan lainnya. Aku sedikit beri kata - kata untuk membuatnya tidak bercerita ini semua terlalu dalam dan merasa sedikit aneh nantionya. "eh hime , gw juga sama kok ! gw ga punya bapak dari lahir dan sekarang gw tinggal dengan bapak tiri. Ya kita sama , gw juga agak ga enak tinggal sama ayah tiri apalagi gw anak yang nakal dan ga pernah nurut. Makin nambah beban orang tua dan rasa ga enak itu pasti ada. Tapi apa boleh buat mereka udah mau ngurus gw dan tugas gw sekarang jalani hidup serta berusaha buat bahagiain mereka walau sedikit. Sama halnya kayak lu , lu juga kudu buat bangga kakak lu yang udah ngurus lu loh hehe".

Setelah perbinncangan ini kami sedikit terdiam dan wanita ini mulai menjawab. "Sumpah gw baru pertama kali nemu orang yang gw ajakin curhat tapi nyambung dan lu ngasih pencerahan sedikit ke gw. Lu memang masih muda tapi pikiran lu udah jauh dan mengerti masalah orang serta paham perasaan orang. Lu dewasa bro!". Jawaban ini aku hanya bisa tersenyum , aku lega bisa menjadi teman curhatnya dan wanita ini tidak tau bagaimana watak asliku. Aku yang masih kekanak-kanakan , egois , dan emosian ini belum berubah dari dulu. Waktu pun sudah larut malam dan aku segera menyuruhnya tidur, kebiasaann yang aku lakukan ketika aku sedang berbincang dengan wanita dan waktu sudah menunjukan waktunya tidur. Akhirnya kami saling mengucapkan salam dan selamat tidur


0 komentar:

thanks ~ i'll reply soon

Copyright © 2014 go!Blog.